Minggu, 13 Desember 2015

ASWAJA


Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah:
Mereka yang menempuh seperti apa yang pernah ditempuh oleh Rasulullah dan para Sahabatnya Saw. Disebut Ahlus Sunnah, karena kuatnya (mereka) berpegang dan berittiba’ (mengikuti) Sunnah Nabi dan para Sahabatnya
As-Sunnah menurut bahasa (etimologi) adalah jalan/cara, apakah jalan itu baik atau buruk. (Lisaanul ‘Arab (VI, 399)
Sedangkan menurut ulama `aqidah (terminologi), As-Sunnah adalah petunjuk yang telah dilakukan oleh Rasulullah dan para Sahabatnya, baik tentang ilmu, i’tiqad (keyakinan), perkataan maupun perbuatan. Dan ini adalah As-Sunnah yang wajib diikuti, orang yang mengikutinya akan dipuji dan orang yang menya¬lahinya akan dicela. (Buhuuts fii Aqidah Ahlis Sunnah, hal 16)
Pengertian As-Sunnah menurut Ibnu Rajab al-Hanbali, (wafat 795 H): “As-Sunnah ialah jalan yang ditempuh, mencakup di dalamnya berpegang teguh kepada apa yang dilaksanakan Nabi dan para khalifahnya yang terpimpin dan lurus berupa i’tiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan. Itulah As-Sunnah yang sempurna. Oleh karena itu generasi Salaf terdahulu tidak me¬namakan As-Sunnah kecuali kepada apa Baja yang mencakup ketiga aspek tersebut. (Hal ini diriwayatkan dari Imam Hasan al¬Bashri (wafat th. 110 H), Imam al-Auza’i (wafat th. 157 H) dan Imam Fudhail bin `Iyadh (wafat th. 187 H).
Disebut al-Jama’ah, karena mereka bersatu di atas kebenaran, tidak mau berpecah-belah dalam urusan agama, berkumpul di bawah kepemimpinan para Imam (yang berpegang kepada) al¬haqq (kebenaran), tidak mau keluar dari jama’ah mereka dan mengikuti apa yang telah menjadi kesepakatan Salaful Ummah. (Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jama’ah fii Aqiidah)
Al Jama’ah menurut ulama `aqidah (terminologi) adalah generasi pertama dari ummat ini, yaitu kalangan Sahabat, Tabi’ut Tabi’in serta orang-orang yang mengikuti dalam kebaikan hingga hari Kiamat, karena berkumpul di atas kebenaran. (Syarhul ‘Aqiidah Al Wasithiyyah, hal 61, oleh Khalil Hirras)
Imam Abu Syammah Asy-Syafi’i (wafat th. 665 H) ber¬kata: “Perintah untuk berpegang kepada jama’ah, maksudnya adalah berpegang kepada kebenaran dan mengikutinya. Meski¬pun yang melaksanakan Sunnah itu sedikit dan yang menyalahi¬nya banyak. Karena kebenaran itu apa yang dilaksanakan oleh jama’ah yang pertama, yaitu yang dilaksanakan Rasulullah
dan para Sahabatnya tanpa melihat kepada orang-orang yang menyimpang (melakukan kebathilan) sesudah mereka.”
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Mas’ud :
“Al-Jama’ah adalah yang mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian.””
Jadi, Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah orang yang mempunyai sifat dan karakter mengikuti Sunnah Nabi dan menjauhi perkara-perkara yang baru dan bid’ah dalam agama.
Karena mereka adalah orang-orang yang ittiba’ (mengikuti) kepada Sunnah Rasulullah dan mengikuti Atsar Jejak Salaful Ummah), maka mereka juga disebut Ahlul Hadits, Ahlul Atsar dan Ahlul Ittiba’. Di samping itu, mereka juga dikatakan sebagai ath-Thaa-ifatul Manshuurah (golongan yang mendapatkan per¬tolongan Allah), al-Firqatun Naajiyah (golongan yang selamat), Al Ghurabaa’ (orang asing).
Tentang ath-Thaa-ifatul Manshuurah, Rasulullah  bersabda:
“Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang selalu menegakkan perintah Allah, tidak akan mencelakai mereka orang yang tidak menolong mereka dan orang yang menyelisihi mereka sampai datang perintah Allah dan mereka tetap di atas yang demikian itu.” (HR. al-Bukhari no. 3641 dan Muslim no. 103 dari Mu’awiyah Radhiyallaahu’anhu).
Tentang al-Ghurabaa’, Rasulullah bersabda:
“Islam awalnya asing, dan kelak akan kembali asing sebagai¬mana awalnya, maka beruntunglah bagi al-Ghurabaa’ (orang¬ orang asing).” (Muslim (no. 145) dari Sahabat Abu Hurairah. ra)
Sedangkan makna al-Ghurabaa’ adalah sebagaimana yang di riwayatkan oleh `Abdullah bin `Amr bin al-`Ash ketika suatu hari Rasulullah menerangkan tentang makna dari al-Ghurabaa’, beliau bersabda:
“Orang-orang yang shalih yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, orang yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada yang mentaati mereka.” (HR. Ahmad Juz. II/177, 222)
Rasulullah juga bersabda mengenai makna al-Ghurabaa’:
“Yaitu, orang-orang yang senantiasa memperbaiki (ummat) di tengah-tengah rusaknya manusia.” (HR. Abu Ja’far ath-Thahawi dalam Syarah Musykiil Aatsaar Juz II/170 no. 689)
Dalam riwayat yang lain disebutkan ;
“Yaitu orang-orang yang memperbaiki Sunnahku (Sunnah Rasulullah sepeninggalku sesudah dirusak oleh manusia.”
(HR. At-Tirmidzi (no. 2630), beliau berkata, “Hadits ini hasan shahih.” Dari Sahabat ‘Amr bin ‘Auf.ar )
Ahlus Sunnah, ath-Tha-ifah al-Manshurah dan al-Firqatun Najiyah semuanya disebut juga Ahlul Hadits. Penyebutan Ahlus Sunnah, ath-Thaifah al-Manshurah dan al-Firqatun Najiyah dengan Ahlul Hadits suatu hal yang masyhur dan dikenal sejak generasi Salaf, karena penyebutan itu merupakan tuntutan nash dan sesuai dengan kondisi dan realitas yang ada. Hal ini diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari para Imam seperti: `Abdullah Ibnul Mubarak, ‘Ali Ibnul Madini, Ahmad bin Hanbal, al-Bukhari, Ahmad bin Sinan, dan yang lainnya,
Imam asy-Syafi’i (wafat th. 204 H) berkata: “Apabila aku melihat seorang ahli hadits, seolah-olah aku melihat seorang dari Sahabat Nabi , mudah-mudahan Allah memberikan ganjaran yang terbaik kepada mereka. Mereka telah menjaga pokok-pokok agama untuk kita dan wajib atas kita berterima kasih atas usaha mereka.””
Imam Ibnu Hazm azh-Zhahiri (wafat th. 456 H) menjelaskan mengenai Ahlus Sunnah:
“Ahlus Sunnah yang kami sebutkan itu adalah ahlul haqq, sedangkan selain mereka adalah Ahlul Bid’ah. Karena sesungguhnya Ahlus Sunnah itu adalah para Sahabat Art, dan setiap orang yang mengikuti manhaj mereka dari para Tabi’in yang terpilih, kemudian ash-haabul hadits dan yang mengikuti mereka dari ahli fiqih dari setiap generasi sampai pada masa kita ini Berta orang-orang awam yang mengikuti mereka, baik di timur maupun di barat.”
Dinukil dari Kitab “Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah”,
oleh Ust Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Contact/Wa 0812 2267 9788 a/n Ristoni BBM : 751C1A6A E-mail : ristonirtx@gmail.com Fb : Ristoni syabab hizb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname